Al-Haram, the Sacred Area, is a Safe Area. Allah said, وَمَن دَخَلَهُ كَانَ ءَامِناً. (whosoever enters it, he attains security,) 3:97 meaning, the Haram of Makkah is a safe refuge for those in a state of fear. There in its vicinity, they will be safe, just as was the case during the time of Jahiliyyah.فِيهِ ءَايَٰتُۢ بَيِّنَٰتٞ مَّقَامُ إِبۡرَٰهِيمَۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنٗاۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلۡبَيۡتِ مَنِ ٱسۡتَطَاعَ إِلَيۡهِ سَبِيلٗاۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ ٱلۡعَٰلَمِينَ Feehi Aayaatum baiyinaatum Maqaamu Ibraaheema wa man dakhalahoo kaana aaminaa; wa lillaahi alan naasi Hijjul Baiti manis tataa’a ilaihi sabeelaa; wa man kafara fa innal laaha ghaniyyun anil aalameen English Translation Here you can read various translations of verse 97 In it are clear signs [such as] the standing place of Abraham. And whoever enters it shall be safe. And [due] to Allah from the people is a pilgrimage to the House – for whoever is able to find thereto a way. But whoever disbelieves – then indeed, Allah is free from need of the worlds. Yusuf AliIn it are Signs Manifest; for example, the Station of Abraham; whoever enters it attains security; Pilgrimage thereto is a duty men owe to Allah,- those who can afford the journey; but if any deny faith, Allah stands not in need of any of His creatures. Abul Ala MaududiIn it there are clear signs and the station of Abraham; whoever enters it becomes secure. Pilgrimage to the House is a duty owed to Allah by all who can make their way to it. As for those who refuse to follow His command, surely Allah does not stand in need of anything. Muhsin KhanIn it are manifest signs for example, the Maqam place of Ibrahim Abraham; whosoever enters it, he attains security. And Hajj pilgrimage to Makkah to the House Ka’bah is a duty that mankind owes to Allah, those who can afford the expenses for one’s conveyance, provision and residence; and whoever disbelieves [ denies Hajj pilgrimage to Makkah, then he is a disbeliever of Allah], then Allah stands not in need of any of the Alamin mankind and jinns. PickthallWherein are plain memorials of Allah’s guidance; the place where Abraham stood up to pray; and whosoever entereth it is safe. And pilgrimage to the House is a duty unto Allah for mankind, for him who can find a way thither. As for him who disbelieveth, let him know that lo! Allah is Independent of all creatures. Dr. GhaliTherein are supremely evident signs the station of Ibrahîm. Abraham And whoever enters it is secure. And it is a duty upon mankind towards Allah to come to the Home on Pilgrimage, for whomever is able to make a way to it. And as for him who has disbelieved, then surely Allah is Ever-Affluent, Literally Ever-Rich dispensing with the worlds. Abdel Haleemthere are clear signs in it; it is the place where Abraham stood to pray; whoever enters it is safe. Pilgrimage to the House is a duty owed to God by people who are able to undertake it. Those who reject this [should know that] God has no need of anyone. Muhammad Junagarhiجس میں کھلی کھلی نشانیاں ہیں، مقام ابراہیم ہے، اس میں جو آ جائے امن واﻻ ہو جاتا ہے اللہ تعالیٰ نے ان لوگوں پر جو اس کی طرف راه پا سکتے ہوں اس گھر کا حج فرض کر دیا گیا ہے۔ اور جو کوئی کفر کرے تو اللہ تعالیٰ اس سے بلکہ تمام دنیا سے بے پرواه ہے Quran 3 Verse 97 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Imran ayat 97, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 397 In it there are clear signs and the station of Abraham;[80] whoever enters it becomes secure.[81] Pilgrimage to the House is a duty owed to Allah by all who can make their way to it. As for those who refuse to follow His command, surely Allah does not stand in need of anything. 80. Here it is stressed that there are several clear signs which prove that the Makkan sanctuary enjoys God’s blessing and has been chosen by Him as His sanctuary. Even though it is located in the middle of wide expanses of desert God has seen to it that its inhabitants enjoy a satisfactory living. Although the rest of Arabia was plunged into chaos and disorder for about two and a half thousand years, peace and tranquillity reigned in both the precincts and the environs of the Ka’bah. Thanks to the Ka’bah the entire Arabian peninsula enjoyed four months of peace and order every year. These were the sacred months when people went on Pilgrimage. Moreover, barely a half century before the revelation of these verses, people had seen how Abrahah, the Abyssinian invader, fell prey to God’s scourge when he attacked Makka with the intention of destroying the Ka’bah. At that time, this incident was known to everybody in Arabia. Its memory was fresh and many eye-witnesses were still alive at the time of the Prophet peace be on him. 81. Even during the pre-Islamic era – the Age of Ignorance in Arabia – this sanctuary enjoyed such veneration that even those who thirsted for each other’s blood saw their enemies in the sacred territory but dare not attack them. Ibn-Kathir The tafsir of Surah Imran verse 97 by Ibn Kathir is unavailable here. Please refer to Surah Imran ayat 96 which provides the complete commentary from verse 96 through 97. Quick navigation links
AtTin (Buah Tin): surat ke-95 dan terdiri dari 8 ayat; Al Alaq (Segumpal Darah): surat ke-96 dan terdiri dari 19 ayat; Al Qadr (Kemuliaan): surat ke-97 dan terdiri dari 5 ayat; Al Bayyinah (Bukti): surat ke-98 dan terdiri dari 8 ayat; Al Zalzalah (Kegoncangan): surat ke-99 dan terdiri dari 8 ayat; Al 'Aadiyaat (Kuda yang Berlari Kencang
Surah Ali Imran adalah surah ke-3 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 200 ayat dan termasuk surah Madaniyah. Dari permulaan surat hingga ayat delapan puluh tiga merupakan ayat yang turun berkenaan dengan delegasi Najran. Banyak manfaat membaca surah ini. Salah satunya, yaitu mendapatkan pahala berlipat ganda. Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Barangsiapa membaca akhir surah Ali Imran pada malam hari, niscaya ditulis untuknya pahala seperti pahala orang yang beribadah 10 malam.” Berikut ini sebagian ayat dari surah Ali Imran baca juga Surah Ali Imran Ayat 196-200, Lengkap dengan Artinya Surah Ali Imran Ayat 181-185, Lengkap dengan Artinya Surah Ali Imran Ayat 191-195, Lengkap dengan Artinya Ayat ke 96 اِنَّ اَوَّلَ بَيۡتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَـلَّذِىۡ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلۡعٰلَمِيۡنَۚ Inna awwala Baitinw wudi'a linnaasi lallazii bi Bakkata mubaarakanw wa hudal lil 'aalamiin Artinya "Sesungguhnya rumah ibadah pertama yang dibangun untuk manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah Mekah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam." Ayat ke 97 فِيۡهِ اٰيٰتٌ ۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبۡرٰهِيۡمَۚ وَمَنۡ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ؕ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الۡبَيۡتِ مَنِ اسۡتَطَاعَ اِلَيۡهِ سَبِيۡلًا ؕ وَمَنۡ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِىٌّ عَنِ الۡعٰلَمِيۡنَ Fiihi Aayaatum baiyinaatum Maqoomu Ibraahiima wa man dakhalahuu kaana aaminaa; wa lillaahi 'alan naasi Hijjul Baiti manis tataa'a ilaihi sabiilaa; wa man kafara fa innal laaha ghaniyyun 'anil 'aalamiin Artinya "Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, di antaranya maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya Baitullah amanlah dia. Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam." 74Surat Al-Mudatsir. Surah Al-Muddatsir adalah surah ke-74 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah terdiri atas 56 ayat, diturunkan setelah surat Al Muzzammil. Dinamai Al Muddatstsir (Orang yang berkemul) diambil dari perkataan Al Muddatstsir yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Berikut saya sajikan Surat Al-Mudatsir mp3. Home QS. Ali 'Imran Ayat 97 فِيۡهِ اٰيٰتٌ ۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبۡرٰهِيۡمَۚ وَمَنۡ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ؕ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الۡبَيۡتِ مَنِ اسۡتَطَاعَ اِلَيۡهِ سَبِيۡلًا ؕ وَمَنۡ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِىٌّ عَنِ الۡعٰلَمِيۡنَ Fiihi Aayaatum baiyinaatum Maqoomu Ibraahiima wa man dakhalahuu kaana aaminaa; wa lillaahi 'alan naasi Hijjul Baiti manis tataa'a ilaihi sabiilaa; wa man kafara fa innal laaha ghaniyyun 'anil 'aalamiin Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, di antaranya maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya Baitullah amanlah dia. Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam. Juz ke-4 Tafsir Di sana, di Masjidilharam, terdapat tanda-tanda yang jelas tentang keutamaan dan kemuliaannya diantaranya maqam Ibrahim, yaitu bekas telapak kaki Nabi Ibrahim tempat beliau berdiri waktu membangun Kakbah; hajar aswad, hijir Ismail dan yang lainnya Lihat Surah alBaqarah/2 125. Barang siapa memasukinya, menjadi amanlah dia dari gangguan-gangguan. Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang Islam yang sudah akil balig yang mampu mengadakan perjalanan ke sana, mempunyai bekal yang cukup untuk dirinya dan keluarga yang ditinggalkan, kemampuan fisik, ada sarana pengangkutan dan aman dalam perjalanan. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka dia adalah kafir, karena tidak percaya pada ajaran Islam. Ketahuilah bahwa Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu apapun dari seluruh alam, baik yang taat dan menjalankan ibadah haji, yang durhaka, maupun yang kafir. Suatu bukti lainnya bahwa Nabi Ibrahim-lah yang mendirikan kembali Kabah, adanya maqam Ibrahim di samping Baitullah, yaitu sebuah batu yang dipergunakan sebagai tempat berdiri oleh Nabi Ibrahim ketika mendirikan Kabah bersama-sama dengan putranya Ismail Bekas telapak kakinya itu tetap ada dan dapat disaksikan sampai sekarang. Barang siapa masuk ke tanah Mekah daerah haram terjamin keamanan dirinya dari bahaya musuh dan keamanan itu tidak hanya bagi manusia saja, tetapi juga binatang-binatangnya, tidak boleh diganggu dan pohon-pohonnya tidak boleh ditebang. Setelah Nabi Ibrahim mendirikan kembali Kabah lalu beliau disuruh Allah menyeru seluruh umat manusia agar mereka berziarah ke Baitullah untuk menunaikan ibadah haji. Ibadah haji ini dianjurkan oleh Nabi Ibrahim dan tetap dilaksanakan umat Islam sampai sekarang sebagai rukun Islam yang kelima. Setiap Muslim yang mampu diwajibkan menunaikan ibadah haji sekali seumur hidup. Barang siapa yang mengingkari kewajiban ibadah haji, maka ia termasuk golongan orang kafir. sumber Keterangan mengenai QS. Ali 'ImranSurat Ali 'Imran yang terdiri dari 200 ayat ini adalah surat Madaniyyah. Dinamakan Ali 'Imran karena memuat kisah keluarga 'Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam a. s., kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam puteri 'Imran, ibu dari Nabi Isa Surat Al Baqarah dan Ali 'Imran ini dinamakan Az Zahrawaani dua yang cemerlang, karena kedua surat ini menyingkapkan hal-hal yang disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian dan kelahiran Nabi Isa kedatangan Nabi Muhammad dan sebagainya. Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia. ayat 48 3 Surat almaidah48 4 dalil+kitab+zabur 5 dalil+kitab+injil 6 Ad Dzariyat ayat 1 7 Qur'an+Surat+almaidah+ayat+148 8 unta 9 Surat at Taubah ayat 105 10 Ali imran 11 gunung 12 Al Isra ayat 26-27 13 Injil 14 ibrahim 7 15 Riba 16 Surat+al ikhlas 17 Nomor surat 18 hijrah 19 فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ Arab-Latin Fīhi āyātum bayyinātum maqāmu ibrāhīm, wa man dakhalahụ kāna āminā, wa lillāhi 'alan-nāsi ḥijjul-baiti manistaṭā'a ilaihi sabīlā, wa mang kafara fa innallāha ganiyyun 'anil-'ālamīnArtinya Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, di antaranya maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya Baitullah itu menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam. Ali 'Imran 96 ✵ Ali 'Imran 98 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Berharga Berkaitan Surat Ali Imran Ayat 97 Paragraf di atas merupakan Surat Ali Imran Ayat 97 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan beberapa penjabaran dari para ahli ilmu terhadap isi surat Ali Imran ayat 97, sebagiannya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan pada Baitullah ini terdapat bukti-bukti nyata bahwa ia dibangun oleh tangan Ibrahim dan sesungguhnya Allah telah mengagungkan dan memuliakannya. Di antaranya adalah maqam Ibrahim, yaitu batu yang Ibrahim berdiri di atasnya ketika dia dan putranya, Ismail, meninggikan fondasi-fondasi Baitullah. Siapa saja yang memasuki Baitullah ini, maka dia akan merasa aman terhadap jiwanya, tidak ada seorangpun yang berbuat buruk kepadanya. Dan sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas orang yang mampu dari kalangan manusia di mana pun berada untuk mendatangi Baitullah ini untuk melaksanakan manasik haji. Dan barangsiapa mengingkari kewajiban haji, maka sungguh dia telah kafir. Dan Allah Maha kaya tidak membutuhkannya, haji dan amal perbuatannya dan juga dari seluruh makhlukNya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram97. Di rumah Kakbah ini terdapat tanda-tanda yang jelas mengenai kemuliaan dan keutamaannya, seperti manasik dan masyā'ir. Salah satunya ialah batu yang dijadikan tempat berdiri oleh Ibrahim ketika dia hendak meninggikan dinding Kakbah. Contoh lainnya ialah siapa yang memasukinya maka ia akan merasa aman dan tidak akan mengalami gangguan apapun. Dan manusia berkewajiban untuk berkunjung ke Baitullah untuk menunaikan ibadah haji karena Allah, bagi orang yang memiliki kemampuan untuk sampai ke tempat itu. Dan siapa yang mengingkari kewajiban haji, maka sungguh Allah Mahakaya, tidak butuh terhadap orang yang kafir itu dan segenap alam semesta.📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah97. فِيهِ ءَايٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata Yakni diantaranya as-Shafa dan al-Marwah, dan seluruh masya’ir lainnya, dan juga kebinasaan orang-orang kejam yang bermaksud menyerangnya, dan lain sebagainya. Dan diantara tanda-tanda itu adalah maqam Ibrahim. مَّقَامُ إِبْرٰهِيمَ ۖ di antaranya maqam Ibrahim Yakni batu besar yang dipakai Nabi Ibrahim untuk berdiri diatasnya ketika ia membangun baitulullah. Dan Allah memerintahkan kita untuk menjadikannya tempat untuk sholat. lihat surat al-Baqarah 125. وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ barangsiapa memasukinya Baitullah itu menjadi amanlah dia Dan diantara tanda-tanda itu pula adalah orang yang memasukinya maka ia akan menjadi aman. Yakni barangsiapa yang takut terhadap sesuatu kemudian ia memasuki baltul haram maka ia akan mendapatkan rasa aman. Dan diwajibkan atas manusia agar tidak mengganggu orang meski orang tersebut telah menumpahkan darah atau mengambil harta orang lain sampai ia keluar dari Baitul Haram. Namun apabila ia melakukan kejahatan itu didalam Baitul Haram maka ia boleh dihukum didalamnya, sebagaimana firman Allah والحرمات قصاص dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishaash Dan hal ini dikarenakan dialah yang pertama menodai kehormatan tanah Haram. وَلِلَّـهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah Ini adalah sebagai bentuk penekanan terhadap penegakan hak tanah Haram dan pengagungan kehormatannya. مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah Yakni ukuran orang yang diwajibkan untuk berhaji adalah bagi mereka yang mampu utuk melakukan perjalanan itu. Adapun seseorang dikatakan mampu adalah yang memiliki bekal dan nafkah perjalanan untuk berhaji. وَمَن كَفَرَBarangsiapa mengingkari Ibnu Abbas berkata yakni barangsiapa yang kafir terhadap kewajiban haji dan tidak memandang bahwa haji adalah sebuah kebajikan dan meninggalkannya merupakan sebuah dosa. Dan pendapat lain mengatakan yang dimaksud adalah barangsiapa yang kafir terhadap tanda-tanda yang jelas yang ada dalam ayat yang menyebutkan keutamaan-keutamaan Ka’bah. فَإِنَّ اللهَ غَنِىٌّ عَنِ الْعٰلَمِينَ maka sesungguhnya Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam Karena Dia Maha Tinggi dan kekuasaan-Nya Maha Suci, Dia-lah Maha kaya yang mana segala ketaatan hamba-hamba-Nya tidak memberi manfaat sedikitpun dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia1 . Perhatikanlah keutamaan-keutamaan masjid al-haram rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadat manusia, diberkahi dan petunjuk bagi manusia, Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, barangsiapa memasukinya Baitullah itu menjadi amanlah dia, dan mengerjakan haji di tempat itu adalah kewajiban manusia kepada Allah, dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan dirasakan kepadanya sebagian siksa yang pedih, sebagai pusat peribadatan dan urusan dunia bagi manusia, maka cobalah anda membayangkan seorang yang berhaji merasakan keutamaan-keutamaan ini dan keistimewaan-keistimewaan rumah Allah ini, apakah mereka menemukan selain manasik ditempat itu keindahan lain ? 2 . Ketika orang-orang arab mempersekutukan Allah dengan haji dan talbiyah yang mereka kerjakan, Allah kemudian mendatangkan ayat-ayatNya tentang haji sebagai penegasan pentingnya ikhlas dalam melaksanakan haji, Allah mengatakan dalam firman-Nya dalam surah Ali-Imran { وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ } "mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah" , dan dalam surah al-baqarah { وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ } "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah" [196], Allah juga berfirman dalam surah al-Hajj { وَإِذْ بَوَّأْنَا لِإِبْرَاهِيمَ مَكَانَ الْبَيْتِ أَنْ لَا تُشْرِكْ بِي شَيْئًا } "Dan ingatlah, ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah dengan mengatakan “Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku" [26].📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah97 Pada Ka’bah terdapat tanda-tanda yang nyata dan jelas yang menunjukkan keadungan dan kemuliaannya. Di antaranya ada maqam Ibrahim yaitu batu yang menjadi pijakan Ibrahim ketika membangun Ka’bah, serta Hajar Aswad, bukit Shafa dan Marwah, sumur Zam-zam. Barang siapa memasuki Baitullah dengan rasa takut maka dia akan aman. Manusia berhaji di Baitullah. Barang siapa yang mengingkari tanda-tanda yang sangat jelas ini serta mengingkari kewajiban haji maka sesungguhnya Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu apapun dari semesta alam maupun hamba-Nya. Ketaatan hamba-Nya tidak akan memberi manfaat kepada Allah, begitu juga maksiat mereka tidak akan memberi kemahdhorotan kepada Allah, manusialah yang membutuhkan Allah. Ketika ayat “barang siapa menjadikan selain Islam sebagai agama” Ali Imran85 turun, maka orang Yahudi berkata Kami adalah muslim. Kemudian Nabi berkata kepada mereka Allah telah mewajibkan ibadah Haji kepada orang muslim. Lalu mereka menjawab Itu tidak diwajibkan untuk kami. Kemudian mereka tidak mengindahkan ibadah haji. Maka Allah menurunkan ayat “Barang siapa ingkar sesungguhnya Allah Maha Tidak Butuh atas seluruh alam.”📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahDi dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas} tanda-tanda yang jelas {yaitu Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya, maka dia akan aman. kewajiban manusia terhadap Allah} kewajiban Allah atas manusia {adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkarinya, maka sesungguhnya Allah Maha kaya dari seluruh alamMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H96-97. Allah memberitakan tentang keagungan Baitul Al-Haram, bahwa itu adalah rumah yang pertama di bangun oleh Allah di bumi untuk beribadah kepadanya dan menegakan dzikr kepadaNya. Di dalamnya ada keberkahan, berbagai bentuk hidayah, berbagai macam kemaslahatan dan manfaat yang begitu besar untuk alam semesta dan keutamaan yang melimpah. Di sana juga ada tanda-tanda yang jelas yang mengingatkan kepada maqam-maqam Ibrahim al-khilal dan perpindahanya dalam melaksanakan haji dan setelahnya, mengingatkan kepada maqam-maqam penghulu para rasul dan pemimpin mereka, dan padanya ada ketenangan dimana bila seseorang memasukinya, niscaya akan merasa aman lagi tentram, serta beriman secara syariat maupun agama. Ketika Baitulah al-haram mengandung segala kebaikan yang di sebut secara umum ini dan akan banyak perincian-perinciannya, maka Allah mewajibkan para hamba yang mukalaf yang mampu melakukan perjalanan kepdanya untuk menunaikan haji. yaitu orang-orang yang mampu sampai ke Baitulah dengan mengendarai kendaraan apa pun yang sesuai denganya dan perbekalan yang harus disiapkannya. Karena itulah Allah berfirman dengan lafadz tersebut yang memungkinkannya untuk mengendarai segala bentuk kendaraan yang modern yang akan muncul di kemudian hari. Inilah ayat-ayat Al-Qur’an, dimana hukum-hukumya relavan untuk setiap waktu dan kondisi yang mana tanpanya suatu perkara tidak akan baik secara sempurna. Barang siapa yang tunduk patuh kepadanya dan menunaikanya, maka dia termasuk di antara orang-orang yang diberi petunjuk lagi beriman. Dan barang siapa yang ingkar terhadapnya dan tidak menuaikan haji ke Baitulah, maka dia telah keluar dari agama. ”dan barang siapa yang mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam.”📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Ali Imran ayat 97 Di situ ada tanda-tanda yang nyata, yaitu tempat berdiri Ibrahim dan barangsiapa masuk ke dalamnya, amanlah ia dan karena Allah, wajib atas manusia pergi ke rumah itu, ya'ni siapa yang berdaya ke sana; dan barang. siapa kufur, maka sesungguhnya Allah itu Terkaya daripada makhluk-makhluk.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Ibrahim Ialah tempat Nabi Ibrahim 'alaihis salam berdiri membangun Ka'bah, yaitu Hijr. Sebelumnya, hijr tersebut menempel dengan dinding Ka'bah, namun pada zaman Umar radhiyallahu 'anhu, diletakkan di tempat yang ada sekarang. Ada yang mengatakan, bahwa tanda yang terdapat di sana adalah bekas injakan kedua kaki Nabi Ibrahim 'alaihis salam yang membekas di batu, dan hal itu masih terlihat sampai di masa-masa pertama umat Islam. Ada pula yang mengatakan, bahwa tanda di dalamnya adalah apa yang Allah tanamkan ke dalam hati manusia berupa rasa ta'zhim penghormatan kepada Baitullah. Ada pula yang berpendapat, bahwa yang dimaksud maqam Ibrahim di sini adalah maqam-maqam posisi-posisi Beliau di semua tempat manasik, sehingga termasuk di dalamnya semua bagian haji, di mana masing-masingnya terdapat tanda yang jelas seperti thawaf, sa'i dan tempatnya, wuquf di 'Arafah dan Muzdalifah, melempar jamrah dan syi'ar-syi'ar lainnya. Sedangkan maksud tanda di sana adalah apa yang Allah tanamkan dalam hati manusia berupa rasa hormat dan ta'zhim kepadanya, mereka rela mengorbankan jiwa dan harta untuk dapat sampai ke sana serta siap memikul beban-beban perat untuknya, di samping itu di dalamnya juga terdapat rahasia dan makna yang tinggi. Bahkan dalam pekerjaan haji pun terdapat hikmah dan maslahat yang sangat banyak. Termasuk tanda yang jelas juga adalah bahwa orang yang memasukinya akan aman baik secara syara' maupun taqdir. Secara syara' adalah, bahwa Allah memerintahkan rasul-Nya untuk menghormatinya dan mengamankan orang yang memasukinya serta tidak boleh diserang, bahkan sampai mengena pula kepada hewan buruannya, pepohonan dan tumbuh-tumbuhan. Sebagian ulama ada yang berpendapat berdasarkan ayat ini, bahwa barang siapa yang melakukan tindak pidana di luar tanah haram, lalu ia berlindung ke baitullah, maka ia akan aman dan tidak ditegakkan had sampai ia keluar daripadanya. Adapun aman secara taqdir adalah, bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala dengan taqdir-Nya menetapkan dalam diri manusia, termasuk orang-orang kafir dan musyrik untuk menghormatinya. Lebih dari itu, orang yang berniat jahat terhadap Baitullah, Allah memberikan hukuman segera kepadanya sebagaimana yang terjadi pada As-habul Fiil tentara bergajah yang hendak menghancurkan ka'bah. Sebelum menyebutkan kewajiban haji, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan kelebihan-kelebihan Baitullah yang menjadikan hati manusia berkeinginan untuk pergi ke sana, kelebihan itu adalah Pertama, sebagai rumah ibadah pertama di dunia. Kedua, mendapatkan keberkahan, di mana tidak ada rumah yang paling banyak berkahnya dan paling banyak manfaatnya bagi manusia dibanding Baitullah. Ketiga, sebagai petunjuk bagi manusia Keempat, terdapat tanda-tanda. Kelima, orang yang memasukinya akan aman. Kalau pun kelebihan di atas tidak disebutkan, tetapi hanya cukup dengan penyandaran kepada-Nya, yakni sebagai "rumah-Nya", maka hal itu pun sudah cukup. Yaitu orang yang sanggup mendapatkan perbekalan, alat-alat pengangkutan, sehat jasmani dan perjalanan pun aman serta kleluarga yang ditinggalkannya terjamin kehidupannya. Allah Maha Kaya, tidak memerlukan manusia, jin, malaikat dan ibadah dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali Imran Ayat 97Di sana, di masjidilharam, terdapat tanda-tanda yang jelas tentang keutamaan dan kemuliaannya diantaranya maqam ibrahim, yaitu bekas telapak kaki nabi ibrahim tempat beliau berdiri waktu membangun kakbah; hajar aswad, hijir ismail dan yang lainnya lihat surah albaqarah/2 125. Barang siapa memasukinya, menjadi amanlah dia dari gangguan-gangguan. Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke baitullah, yaitu bagi orang-orang islam yang sudah akil balig yang mampu mengadakan perjalanan ke sana, mempunyai bekal yang cukup untuk dirinya dan keluarga yang ditinggalkan, kemampuan fisik, ada sarana pengangkutan dan aman dalam perjalanan. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka dia adalah kafir, karena tidak percaya pada ajaran islam. Ketahuilah bahwa Allah mahakaya tidak memerlukan sesuatu apapun dari seluruh alam, baik yang taat dan menjalankan ibadah haji, yang durhaka, maupun yang kafir. Setelah jelas dalil dan penjelasan yang diberikan kepada ahli kitab atas kebohongan mereka, tetapi mereka tetap ingkar, maka Allah memerintahkan kepada nabi Muhammad, katakanlah wahai ahli kitab! mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, mendustakan Al-Qur'an dan mengingkari kerasulanku, padahal Allah maha menyaksikan apa yang kamu kerjakan' tidak ada kedustaan dan perbuatan kalian yang samar bagi Allah walaupun kalian berusaha menyembunyikannya. Dia akan membalas keburukan perbuatan kalian kelak di hari dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah aneka ragam penjabaran dari para mufassirun mengenai isi dan arti surat Ali Imran ayat 97 arab-latin dan artinya, moga-moga memberi kebaikan untuk kita bersama. Dukunglah syi'ar kami dengan mencantumkan hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan Konten Paling Sering Dilihat Kami memiliki ratusan materi yang paling sering dilihat, seperti surat/ayat Seribu Dinar, Yusuf 28, Al-A’la, An-Naba, Do’a Setelah Adzan, Al-Qadr. Ada pula Al-Hujurat 13, Adh-Dhuha, Al-Isra 32, Al-Fatihah, Al-Falaq, Al-Kafirun. Seribu DinarYusuf 28Al-A’laAn-NabaDo’a Setelah AdzanAl-QadrAl-Hujurat 13Adh-DhuhaAl-Isra 32Al-FatihahAl-FalaqAl-Kafirun Pencarian surah al isra ayat 32 latin, surat kulhu, surah hud ayat 41, al baqarah 164, at taubah 128 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah .